Protein Ikan untuk Otak Anak

25e33b3774106844a3885461ab96dd9c2ed0f3b2.jpeg

Otak bayi dan anak membutuhkan asupan protein jauh lebih besar ketimbang orang dewasa. Kekurangan asupan protein dalam menu harian anak, dapat berdampak pada kurang optimalnya pertumbuhan struktur otak mereka. Padahal, tak ada kesempatan kedua untuk melakukan koreksi terhadap pertumbuhannya. Untuk itu, simak yuk apa yang menjadi sumber utama yang dapat memberikan asupan protein terbaik bagi pertumbuhan si Kecil.

KEBUTUHAN asupan protein bayi tiga kali lebih besar dari yang diminta tubuh orang dewasa. Protein bisa berasal dari hewan maupun tumbuhan. Keduanya diperlukan dalam porsi yang memadai. Sehingga, tak hanya perlu memenuhi kebutuhan protein nabati si Kecil, kecukupan protein hewani-nya pun perlu dipenuhi, bahkan lebih besar dibanding protein nabati.

 

 

 

Ikan tidak bikin cacingan

Kesalahan yang banyak dilakukan oleh para ibu adalah karena meyakini bahwa ikan merupakan sumber penyakit cacingan sehingga menghindari konsumsi ikan bagi si Kecil.Padahal, bukan ikan penyebab anak cacingan, melainkan kebersihan tangan dan sebab bermain di permukaan tanah.

Dahulu, kasus kurang gizi pada anak Indonesia diatasi dengan pemberian “bubuk ikan” untuk suplementasi defisiensi asupan protein pada kelompok gizi buruk. Selain protein ikan istimewa, minyak dalam ikan juga menyehatkan, karena mengandung jenis lemak tak jenuh (omega-3). Bila kita mengharapkan anak menjadi secerdas yang seharusnya ia akan menjadi, maka asupanminyak tak jenuh ini pun juga harus dipenuhi untuk mengoptimalkan perkembangan dan fungsi otaknya.

Bunda, lahir dengan turunan cerdas saja tak cukup bila tidak ditunjang oleh asupan protein yang memadai. Bibit cerdas anak perlu dibangun oleh optimalnya pembentukan struktur otak. Maka, tidak boleh tidak, asupan protein hewani dari ikan seyogianya melebihi asupan protein nabati.

Selain itu,kenyataan banyak anak menolak makan ikan menjadi kendala lainnya bagi si Kecil untuk mendapatkan sumber menu terbaiknya dari ikan. Salah satu penyebabnya adalah lantaran kesan pertama yang diperoleh si Kecil tentang menu ikan tidak membuatnya nyaman. Bau anyir, rasa amis, serta duri ikan memunculkan trauma halus pada diri anak, sehingga seterusnya anak tidak menyukai semua jenis menu ikan. Dan ini sebuah kerugian bagi tumbung-kembangnya.

 

Oleh karena itu perkenalan anak terhadap menu ikan perlu diciptakan berkesan.

 

Selain menata wujud hidangan ikan, cita rasa menu ikan juga tidak membuat lidah anak jadi kapok makan ikan. Selera terhadap menu ikan harus diciptakan indah sejak awal.

 

 

 

Pilihannya jenis ikan laut

 

Tentu semua ikan sama menyehatkannya buat kita. Jenis ikan laut yang lebih kita pilih ketimbang ikan tawar (ikan sungai). Mengapa? Oleh karena ikan laut lebih banyak mengandung lemak tak jenuh omega dibanding ikan tawar. Ikan laut lebih alami karena menelan segala jenis bahan makanan yang ada di laut, sedangkan ikan tawar yang dibudidaya diberi pelet buatan manusia yang belum tentu alami. Ikan tawar alami seperti lele, belut, gabus sawah, misalnya, lebih menyehatkan ketimbang ikan mas, gurame, tawes, mujair dan sejenisnya yang diperoleh dari budidaya.

 

Ikan laut pun memilih jenis ikan laut yang berasal dari laut dalam (ikan karang) yang lebih menyehatkan, karena kandungan lemak omeganya. Tentu perlu dipertimbangkan ikan laut bukan dari perairan laut yang tercemar limbah industri. Ikan kerapu jenis yang paling harus dipilih, selain kakap putih, dan jenis ikan laut berasal dari laut dalam lainnya.

 

Bagi yang sudah melewati usia tengah baya, juga lebih menyehatkan memilih asupan protein dari ikan ketimbang dari daging, apalagi daging merah seperti daging sapi, kerbau, kambing, atau babi, yang lemaknya tergolong lemak jenuh yang tidak menyehatkan itu.***