Teamwork Keluarga Saat ART Mudik

689ea702c475451168072f1bb8516b5ae58075b8.jpeg

Saat Asisten Rumah Tangga, atau ART, mudik dapat mencemaskan ibu rumah tangga bila urusan rumah tidak dikelola secara tepat. Satu-satunya solusi tentu dengan menata kerja sama seluruh anggota keluarga. Membiasakan anak-anak melakukan keperluannya sendiri, selain mengajaknya menyelesaikan setiap urusan rumah tangga secara bergotong royong, menjadikan tugas ibu lebih ringan. Sekaligus melatih life skill anak-anak juga.

JANGAN anggap enteng pekerjaan domestik ibu. Kalau dikalkulasi, bobotnya terhadap fisik jauh lebih berat dari pekerjaan kantoran. Kelihatannya ringan, namun baru terasakan beratnya bila ART tak ada. Sekadar menata meja makan, mencuci piring, dan bersih-bersih saja pun bisa terasa tak ringan. Apalagi urusan masak memasak, bisa merupakan beban tersendiri.

 

Life skill

Bagi anak, mengajak dan melibatkan mereka membantu ibu di rumah sebuah kegiatan yang punya nilai lebih. Menanamkan rasa berat sama dipikul selain melatih anak untuk mengerjakan urusan pernik rumah tangga. Tak soal anak lelaki pun kini perlu diikutsertakan membantu tugas kaum ibu (“Mr Mom”). Kaum lelaki perlu pula menguasai sekadar mengganti popok, atau menggendong bayi, dan itu kini bukanlah suatu pantangan.

Seperti menyusun tata kelola umumnya, lebih penting membangun superteam ketimbang superman, atau superwoman. Begitu pula untuk urusan keseharian domestik. Siapa melakukan apa dibagi secara adil, yang eloknya berganti-ganti supaya semua pernah punya pengalaman melakukan setiap jenis pekerjaan rumah tangga. Sekadar menyapu lantai saja pun perlu skill kalau ingin bersih.

Pada saat melakukan sendiri semua pekerjaan domestik, baru akan terasakan betapa tidak ringannya urusan rumah tangga. Pada saat itu pula setiap anggota keluarga merasakan nilai, momentum menaruh penghargaan, apresiasi terhadap jasa ART. Para ART sejatinya memberikan jasa yang tak kelihatan, namun besar perannya. Melalui momen ini anak juga bisa diajak untuk lebih menghargai jasa ART. Bukan sekedar melalui ucapan, tetapi melalui pengalaman ketika ia harus melakukan segalanya sendiri, tanpa bantuan si mbak.

Kelemahan anak-anak sekarang karena luput dari keterampilan mengerjakan sendiri bahkan urusan diri sendiri sekalipun. Jangankan menyemir sepatu, menyetrika, menjahit kancing, bahkan tekadang merapikan tempat tidur sendiri pun belum pernah mereka lakukan.

Ringan sama dijinjing perlu anak rasakan sebagai sebuah empati. Ikut membantu ayah mencuci mobil, membantu ibu di dapur, pada saat yang sama sekaligus anak mengenal berbagai tugas dan pengalaman baru dalam kehidupan sehari-hari.

 

Pembagian tugas

Semua tugas rumah tangga dibagi rata sesuai umur anak, dan waktu yang tersedia agar terasa sama adil. Namun selama anak bisa mengerjakan setiap item tugas rumah tangga, hendaknya pernah mengerjakan masing-masingnya. Tentu perlu bimbingan sekadarnya, seperti sistematika membereskan tempat tidur, melipat pakaian, dan menata kamar tidur.

Pembagian tugas sebaiknya disepakati sejak awal. Kalau perlu, dituliskan dalam tabel sederhana yang ditempel di tempat yang mudah dilihat anak. Jika si Kecil belum bisa membaca, tulisan tugasnya bisa diganti dengan gambar kegiatan tersebut. Melalui cara ini, anak juga bisa belajar bertanggung jawab atas pekerjaan-pekerjaan yang menjadi bagiannya.

Tanpa disadari, dengan ikut mengerjakan semua urusan rumah tangga membuahkan rasa bugar juga. Anak sekarang yang cenderung lebih banyak duduk (sedentary lifestyle) akan lebih banyak bergerak selama ART mudik. Pengalaman baru merasakan tubuh lebih segar, mengantarkan anak kemudian untuk mau lebih sering bergerak badan, selain berbagai life skill yang tidak diperolehnya di sekolah kian bertambah.

Ada keriangan, ada fun tersendiri manakala pekerjaan rumah tangga dikerjakan bareng oleh seluruh anggota keluarga. Ada yang indah, penuh kelucuan karena bermula dari ketidakbisaan, rasa canggung melakukan, dan kesalahan-kesalahan yang bisa dimengerti. Namun satu hal pasti, rasa kebersamaan terbangun. Dan itu satu nilai tambah bagi eloknya kebersamaan di dalam keluarga.***