Asyiknya Belajar Cerdas Ala DANCOW Dan Pentingnya Pola Makan Sehat Untuk Si Kecil
Bermain tidaklah dapat dipisahkan dari dunia seorang anak. Dan tidak ada anak yang tidak menyukai kegiatan ini. Namun, bagaimana dengan belajar? Bagaimana menyiasati agar anak juga dapat menyukai kegiatan belajar?
Bermain vs Belajar
Dra. Mayke S Tedjasaputra, Msi, seorang psikolog mengungkapkan bahwa setiap anak bisa belajar melalui caranya yang unik. Setiap anak dapat belajar segala sesuatu dari apapun yang mereka temui dan mereka lakukan. Hal ini diungkapkannya pada acara talkshow yang diadakan oleh DANCOW Parenting Center dan Delta Radio 99.1 FM pada hari Kamis, 22 Oktober 2009.
Pada acara tersebut, dijelaskan bahwa DANCOW memiliki pola pembelajaran yang menarik untuk sang buah hati. Pola ini dikenal dengan ” Belajar Cerdas ” ala DANCOW. Maksud dari konsep ini adalah setiap orang tua diajak untuk mencerdaskan anak melalui kegiatan yang disukai anak yaitu bermain, dan setiap orang tua harus terlibat didalamnya. Dan kegiatan tersebut meliputi semua aspek perkembangan anak. Konsep ini dikembangkan karena seorang anak dapat menikmati belajar apabila memperhatikan 3 hal, yakni:
- Bermain, yaitu kegiatan yang menyenangkan, tidak membosankan, menantang, dan pasti disukai oleh setiap anak.
- Memiliki arah yang jelas. Pola ini dikenal dengan CCOMSEP, yakni Cognitif, Comunication atau komunikasi, Sosial, Emosi, dan Physic atau fisik. Jadi dengan belajar cerdas, kita dapat merangsang semua aspek kecerdasan dari seorang anak. Kecerdasan ini dikenal dengan multiple intelligence
- Orang tua harus terlibat dari setiap kegiatan bersama buah hatinya
Menurut Mayke, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh setiap orang tua untuk menjalankan konsep ini, yaitu:
- Minat
Orang tua harus memiliki minat atau niat untuk membesarkan dan mencerdaskan anak dengan usaha yang maksimal, baik secara fisik ataupun mental. - Usahakan untuk bermain dengan anak
Dengan menyediakan waktu bermain bersama anak, maka keeratan antara orang tua dan anak dapat terjaga dengan baik. Bagi orang tua yang bekerja, usahakan untuk menjadikan waktu yang hanya sedikit menjadi waktu yang berkualitas. - Menyediakan fasilitas permainan
Fasilitas permainan ini tidaklah harus buatan pabrik atau modern. Kita dapat menyediakan dengan alat yang sederhana, bahkan dengan badan kita sendiri, seperti tangan, wajah, dll. - Harus selalu mendukung sang buah hati
Dukungan kepada sang buah hati harus selalu diberikan, baik mereka dalam kondisi senang dan berhasil atau dalam kondisi sedih atau gagal. Bila mereka melakukan kesalahan, hendaklah orang tua harus mendukung dan menghiburnya. Jangan selalu memarahi atau memberi ”label” yang negatif pada anak. - Selalu mengajak anak untuk memperhatikan suatu kegiatan
Anak yang selalu dilibatkan dalam suatu kegiatan, akan membuat mereka terlatih untuk menggunakan memori dan melatih daya ingat sang anak.
Lamanya.....
Selain hal-hal tersebut, Mayke mengingatkan bahwa yang terpenting adalah orang tua harus peka dan sensitif terhadap buah hatinya.
Agar selalu tercipta suasana yang menyenangkan saat bermain, dijelaskan pula hal-hal apa saja yang sebaiknya tidak dilakukan oleh orang tua pada saat tersebut, yakni:
- Memaksa
Bila sang buah hati memang sudah bosan atau lelah untuk bermain, maka jangan dipaksa, karena akan membuat mereka tidak dapat merasakan ”asyiknya bermain dan belajar” bersama. - Tidak perduli
Orang tua juga dituntut untuk perduli terhadap kebutuhan anak, misalnya kebutuhan akan mainan yang sesuai dengan usia sang anak. Jangan memberikan mainan yang tidak sesuai dengan usianya, karena hal tersebut dapat menyulitkan atau mungkin terlalu mudah untuk mereka. Dan, bila kita membelikan mereka mainan tersebut, maka kita juga harus mengetahui cara mempergunakannya. - Sikap terlalu mendikte atau mengarahkan anak
Sikap seperti ini akan membuat anak tidak mandiri dan tidak kreatif.
Lamanya waktu bermain setiap anak akan berbeda. ” Namun, pada umumnya kegiatan anak sepanjang hari adalah bermain,” demikian lanjut Mayke, yang juga merupakan seorang playtherapist ini. Jadi, sebaiknya tidak melakukan kegiatan yang sama sepanjang waktu bermain dengan sang buah hati. Orang tua dapat menggabungkan beberapa jenis permainan dalam sekali waktu, misalnya bercerita sambil bermain peran, bermain air sambil mengenalkan warna, dll. Hal-hal seperti itu akan lebih membuat sang buah hati merasa tertarik dan dapat menikmatinya.
Belajar & Pola Makan Sehat
Untuk mendukung setiap kegiatan sang buah hati diperlukan fisik dan mental yang sehat. Sehingga diperlukan pola makan yang sehat. Pola makan sehat yang dibentuk sejak kecil, akan membiasakan anak untuk mengkonsumsi makanan yang sehat dan seimbang, dan dengan cara yang baik dan sehat pula.
Menurut Ines Y, MSc, seorang nutrisionis dari PT. Nestlé Indonesia, pembentukkan pola makan yang sehat tidaklah mudah. Hal ini membutuhkan waktu dan kesabaran dari orang tua. Hal ini diungkapkannya pada acara tersebut.
Pola makan yang sehat adalah pola makan seimbang, yang mengandung unsur zat gizi yang diperlukan tubuh, yakni mengandung unsur 4 sehat 5 sempurna. Makanan tersebut mengandung unsur karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Dan makanan tersebut dapat diwujudkan dalam susunan makanan yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayur, buah, dan susu.
Pola makan sehat juga mencakup cara makan yang baik pula, seperti makan yang tepat waktu, cara makan yang baik, dll. Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh orang tua didalam menerapkan pola makan yang baik bagi putra putrinya, yakni:
- Kesabaran
Karena pembentukkan pola makan sehat tidak mudah, maka orang tua diharapkan agar bersabar dan tenang di dalam menghadapi kebiasaan makan si kecil. - Membiasakan anak untuk makan secara teratur
Dengan membiasakan anak untuk makan secara teratur sejak dini, maka akan terbawa hingga mereka dewasa. - Melibatkan anak dalam mempersiapkan makanan
Cara seperti ini merupakan salah satu cara mengenalkan berbagai jenis bahan makanan kepada sang buah hati. Anak yang selalu terlibat juga akan mengetahui cara mengolah berbagai jenis makanan. Dan hal ini akan sangat berguna untuk mereka di kemudian hari. - Membiasakan untuk makan bersama
Dengan membiasakan untuk makan bersama anggota keluarga yang lain, akan membuat komunikasi antar anggota keluarga terjaga dengan baik, dan hal ini juga dapat melatih si kecil untuk belajar mengeluarkan pendapatnya. - Memberi contoh di dalam menerapkan pola makan yang sehat
Anak pasti akan meniru orang disekitarnya, dan bukan tidak mungkin mereka akan meniru orang tua sebagai orang terdekatnya. Oleh sebab itu, untuk membentuk pola makan yang baik, harus dimulai dari orang tuanya terlebih dahulu. - Tidak memaksa anak
Ingatlah bahwa porsi makan anak pasti akan berbeda dari porsi makan orang dewasa. Oleh sebab itu, janganlah memaksa anak untuk menghabiskan makanannya, bila mereka tidak mau. Usahakan waktu makan tidak lebih dari 30 menit, karena hal ini juga dapat melatih rasa lapar pada si kecil.
Selain membentuk pola makan sehat tersebut, Inez juga mengingatkan untuk menciptakan saluran pencernaan yang sehat bagi si buah hati, karena dengan saluran cerna yang sehat, maka akan menjaga kesehatan si kecil, sehingga si kecil dapat belajar dengan optimal pula. Saluran cerna yang sehat dapat diciptakan dengan memberikan mahkluk hidup yang berguna bagi pencernaan, yakni yang terdapat pada produk DANCOW.