Fakta Di Balik Kebiasaan Si Kecil Hobi Beli Mainan
Mobil-mobilan, boneka, dan masih banyak mainan lainnya yang begitu digemari oleh si kecil. Mungkin sudah menjadi kodrat anak-anak menggemari mainan. Bagi mereka mainan adalah sesuatu yang menyenangkan. Mainan juga menjadi media hiburan di kala si kecil sedang sendirian dan tak memiliki teman bermain. Saking gemarnya dengan mainan kadang anak-anak memiliki kegemaran membeli mainan berlebihan.
Tahukah Anda jika ada fakta di balik hobi si kecil yang suka sekali membeli mainan tersebut? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Mainan sebagai media pembelajaran
Seorang sosiolog dari University of California, Berkeley, Christine Carter mengemukakan beragam mainan yang sering digunakan oleh anak-anak secara tak langsung dapat menjadi media pembelajaran yang menyenangkan. Misalnya saja, mainan yang berbentuk hewan secara tak langsung dapat memberikan visualisasi dari nama-nama hewan yang mungkin belum pernah dia lihat namun sudah mengetahui nama maupun gambarnya.
Sumber imajinasi anak
Tidak sedikit anak-anak yang memiliki pemikiran yang kreatif lantaran sering sekali bermain-main dengan mainannya sendiri. Biasanya si kecil akan berimajinasi sembari menggerakkan, memainkan atau berbicara sendiri dengan mainannya. Jangan khawatir, Christine menyebutkan saat anak berimajinasi otak kanannya akan terangsang untuk lebih aktif. Hasilnya pola pemikiran anak lebih matang dan mampu menyeimbangkan dengan logika berpikir yang dibentuk dari otak kiri.
Menumbuhkan sikap materialistik
Selain dampak positif ada pula dampak negatif yang ditemukan dari kegemaran anak membeli mainan ini. Fakta yang mudah ditemukan menurut Christine si kecil cenderung bersifat materialistik. Kegemaran akan mainan membuatnya aktif mengikuti tren atau seri terbaru yang menjadi bagian dari koleksi mainannya. Tentu saja hal ini akan membuat si kecil mengalami kecanduan untuk beli mainan secara terus-menerus.
Malas bergaul dengan anak lain
Dampak negatif lainnya dari mainan ini akan membuat anak-anak enggan atau mungkin malas bermain di luar. Si kecil sudah merasa nyaman bermain dengan mainannya. Dia juga merasa bahwa dunia imajinasi yang sudah dibentuknya lebih menyenangkan untuk dinikmati daripada harus bergaul dengan anak-anak lain di luar. Fakta ini sesuai dengan penjelasan Christine dalam lansirannya di Live Strong.
Dua fakta yang baik dapat Anda terapkan, namun dari dua fakta lainnya dapat dijadikan sebagai himbauan agar tidak memberikan si kecil mainan yang berlebihan. Berikan mainan seperlunya namun dorong juga dia untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman-temannya di luar.