Mencukupi Nutrisi Si Kecil, Jangan Abaikan Zat Besi

alt-1b.jpg

Pengasuh rubrik yang terhormat,

Saya ingin bertanya, benarkah zat besi sebagai salah satu nutrisi mempunyai andil besar dalam pembentukan kecerdasan? Anak saya kini berusia empat tahun, bagaimana cara mengetahui apakah ia sudah tercukupi kebutuhan zat besinya atau belum? Terimakasih atas penjelasannya
Ny. Sarita – Surabaya

Ny Sarita yang terhormat,
Memang benar, saat ini banyak pakar kesehatan yang tengah memfokuskan diri pada penelitian zat besi (dalam bahasa Inggris disebut Iron) yang diduga berperan penting terhadap otak. Mengapa zat besi?

Zat besi dibutuhkan untuk pembentukan hemoglobin (Hb), yaitu sejenis protein yang terdapat dalam butir-butir sel darah merah. Sel darah merah ini bertugas membawa oksigen ke seluruh sel-sel tubuh untuk membuat energi. Itu sebabnya jika kekurangan zat besi akan menyebabkan kelesuan, cepat lelah, dan malas belajar.

Zat besi juga merupakan nutrisi penting dalam pembentukan mielin (selubung saraf) serta membantu kerja enzim yang dapat menunjang kerja saraf, seperti penglihatan dan otak.

Akibat kekurangan zat besi dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan, seperti:

  • Anemia, yaitu penyakti yang disebabkan oleh kurangnya pasokan zat besi yang masuk ke dalam tubuh. Defisiensi zat besi merupakan salah satu penyebab anemia yang sering banyak dijumpai di Indonesia, yang ditandai dengan gejala-gejala seperti: lesu, mudah mengantuk, pusing, dan pucat.
  • Menganggu konsentrasi belajar pada anak.
  • Menurunkan IQ (tingkat kecerdasan) anak, bahkan bisa bersifat menetap (tidak bisa diperbaiki lagi).
  • Mempengaruhi fungsi pendengaran.

Bagaimana mengetahui si kecil sudah tercukupi kebutuhan zat besinya atau belum? Langkah yang terbaik,

  • Konsultasikan dengan ahlinya, dalam hal ini dokter spesialis anak. Deteksi kekurangan zat besi dapat diketahui dengan memeriksa kadar hemoglobinnya.
  • Tidak asal memberikan tambahan zat besi pada si kecil karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan, baik ringan maupun berat, bahkan sampai fatal. Pemberian zat besi sebaiknya sejak dalam kandungan hingga lahir, terutama pada masa tumbuh kembang anak.

Sumber di Fakultas Kedokteran USU berdasarkan sumber Muhilal, et 1993 menyebutkan, anak usia 1-3 tahun membutuhkan zat besi 8 mg/hari, dan anak usia 4-6 tahun sebesar 9 mg. Zat besi banyak ditemukan di beberapa bahan makanan, misalnya produk hewani (susu , telur, hati, daging) dan nabati (kacang-kacangan, sayuran berwarna hijau tua seperti bayam dan daun singkong).

Jadi, setiap kali Anda memberi nutrisi untuk si kecil, pastikan sudah diperkaya dengan zat besi. (advertorial)

Tahukah Bunda?
Kekurangan zat besi pada anak juga dapat menyebabkan penurunan nilai tes psikologi, tes konsentrasi, mengurangi kemampuan belajar konsep, dan menurunkan daya ingat.