4 Fakta Mengenai Telur Puyuh

b30c66246979d4b49aab7842cd268d93f69bbf9b.jpeg

Konsumsi telur puyuh di tanah air sudah bukan menjadi hal yang mengherankan. Berbagai olahan telur hasil tetasan burung puyuh ini telah banyak dibuat oleh masyarakat Indonesia, dan menjadi salah satu makanan yang mudah ditemukan misalnya konsumsi sate telur puyuh di kedai bubur atau angkringan.

Daya tarik telur puyuh ini tentunya tidak hanya rasanya yang lezat dan bentuknya yang unik, tetapi manfaat telur puyuh pun juga dapat Ibu peroleh, lho. Sebelum mengetahui lebih lanjut, berikut ini merupakan fakta mengenai telur yang identik dengan bintik-bintik di bagian luarnya.

  1. Burung puyuh yang merupakan penghasil telur puyuh. Meskipun tubuhnya kecil, burung puyuh adalah burung migran yang tangguh. Oleh karena itu, burung ini tersebar di berbagai benua, seperti Eropa, Asia, dan Afrika. Dilansir dari buku Ternak Puyuh, Burung ini bahkan sudah diketahui dikenal sejak tahun 3000 sebelum Masehi di Afrika.
  2. Meskipun burung puyuh serta telurnya lebih kecil daripada ayam, manfaat telur puyuh tidak dapat dianggap biasa saja. Dilansir dari Pedoman Gizi Seimbang, telur puyuh termasuk dalam sumber protein hewani dengan kandungan 7 gram protein, 5 gram lemak, dan 75 kalori (untuk 5 butir telur).
  3. Namun, dalam mengonsumsi telur puyuh, Ibu sebaiknya  mengontrol porsinya dengan baik ya! Manfaat telur puyuh memang banyak, namun jika dikonsumsi berlebihan, telur puyuh dapat memicu kolesterol tinggi. Ya, kolesterol telur puyuh lebih tinggi dari telur ayam
  4. Apabila Ibu mengonsumsi telur puyuh, tidak perlu takut terhadap Salmonella. Temperatur dalam telur puyuh lebih tinggi dari telur ayam sehingga mampu mematikan bakteri Salmonella. Telur puyuh juga mengandung lisozim sehingga telur puyuh tahan terhadap infeksi karena mampu membunuh bakteri berbahaya.